Siapa sangka, dari yang awalnya cuma dianggap sebagai hobi “buang-buang waktu”, esports kini menjelma jadi industri miliaran rupiah di Indonesia. Dulu, main game sering dimarahi orang tua, sekarang? Bisa jadi profesi, bahkan mengharumkan nama bangsa! Yuk, kita kulik bareng sejarah dan perkembangan esports di Tanah Air yang ternyata punya cerita seru banget!
Awal Mula: Dari Warnet ke Panggung Turnamen
Kalau kamu pernah ngerasain zaman main Point Blank atau DOTA di warnet rame-rame, ALTERNATIF TRISULA88 berarti kamu termasuk saksi hidup awal mula esports di Indonesia. Sekitar tahun 2000-an, warnet jadi tempat nongkrong favorit anak muda. Game online mulai booming, dan dari situ pula bibit-bibit pemain kompetitif mulai tumbuh.
Saat itu, kompetisi masih sebatas turnamen kecil antarkomunitas atau antar-warnet. Hadiahnya? Paling banter voucher game atau saldo billing gratis. Tapi atmosfer kompetitifnya udah terasa banget. Dari sinilah semangat esports mulai terbentuk.
Lahirnya Komunitas dan Organisasi Game
Seiring waktu, komunitas-komunitas game makin solid. Muncul forum-forum seperti Kaskus, Indogamers, dan lainnya yang jadi tempat diskusi, berbagi strategi, hingga cari info turnamen. Dari komunitas inilah banyak pemain berbakat ditemukan.
Tahun 2010-an bisa dibilang sebagai titik awal keseriusan esports di Indonesia. Beberapa organisasi mulai berdiri dan mengelola tim profesional. Salah satu yang cukup terkenal waktu itu adalah NXL dan RRQ. Mereka enggak cuma ngelatih pemain, tapi juga mulai berpikir tentang branding dan sponsorship.
Era Mobile: Game di Genggaman, Popularitas Meledak
Masuk ke era smartphone, esports di Indonesia benar-benar meledak. Game-game seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, dan Free Fire sukses menciptakan gelombang baru penggemar esports. Kenapa? Karena sekarang semua orang bisa main langsung dari HP mereka. Enggak perlu PC mahal, cukup modal smartphone dan kuota internet.
Mobile Legends, misalnya, punya ekosistem turnamen yang matang. Mulai dari turnamen amatir sampai liga profesional seperti MPL Indonesia. Para pemainnya jadi selebriti baru yang punya jutaan fans di media sosial. Bahkan, mereka bisa dapetin penghasilan dari gaji tim, sponsor, hingga donasi fans saat live streaming.
Dukungan Pemerintah dan Legalitas Esports
Melihat potensi besarnya, pemerintah akhirnya ikut turun tangan. Melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), esports mulai diakui sebagai salah satu cabang olahraga. Bahkan, pada SEA Games 2019, Indonesia mengirimkan atlet esports dan berhasil membawa pulang medali. Bangga, kan?
Selain itu, PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) juga dibentuk untuk mengatur regulasi dan pengembangan esports secara nasional. Langkah ini penting banget supaya industri ini bisa tumbuh sehat, enggak cuma dari sisi hiburan, tapi juga profesionalisme.
Masa Depan Cerah Esports di Indonesia
Dengan jumlah pemain game yang terus meningkat dan infrastruktur yang makin baik, masa depan esports di Indonesia kelihatan cerah banget. Sekarang, makin banyak sekolah dan kampus yang buka program studi atau ekstrakurikuler esports. Bahkan, perusahaan besar berlomba-lomba masuk ke dunia ini lewat sponsorship dan investasi.
Yang lebih keren lagi, profesi di dunia esports juga makin beragam. Nggak cuma pemain, tapi ada juga caster, analis, manajer tim, content creator, sampai jurnalis esports. Jadi, buat kamu yang cinta dunia game, peluang kariernya luas banget, lho!
Penutup: Dari Game ke Panggung Dunia
Esports di Indonesia udah mengalami perjalanan panjang — dari warnet kecil sampai panggung dunia. Perkembangannya pesat, dinamis, dan penuh tantangan. Tapi satu hal yang pasti, game bukan lagi sekadar hiburan. Ia telah menjadi budaya, profesi, dan sumber inspirasi bagi jutaan anak muda Indonesia.
Jadi, masih mau bilang main game itu buang-buang waktu?